Setelah serangan mematikan di Pahalgam pada 22 April 2025 yang menewaskan 26 wisatawan Hindu, pasukan keamanan India melancarkan operasi besar-besaran di wilayah Kashmir yang mayoritas berpenduduk Muslim. Operasi ini mencakup penahanan massal, pembongkaran rumah, dan peningkatan patroli militer, yang memicu kekhawatiran di kalangan warga sipil.
Penahanan Massal dan Pembongkaran Rumah
Lebih dari 1.500 orang telah ditahan di wilayah yang dikuasai India di Kashmir sebagai bagian dari tindakan keras terhadap militan yang diduga terlibat dalam serangan tersebut. Selain itu, beberapa rumah yang dikaitkan dengan tersangka militan telah dihancurkan oleh pasukan keamanan.
Kekhawatiran Warga Sipil
Warga sipil di Kashmir menyatakan ketakutan akan tindakan pembalasan dan hukuman kolektif. Meskipun mengutuk serangan tersebut, banyak yang khawatir bahwa operasi keamanan yang agresif dapat memperburuk ketegangan dan merugikan komunitas lokal.
Dampak terhadap Pariwisata dan Ekonomi
Serangan di Pahalgam telah menyebabkan penurunan drastis dalam sektor pariwisata Kashmir, yang sebelumnya mengalami peningkatan kunjungan. Lebih dari satu juta pembatalan perjalanan dilaporkan, mengancam mata pencaharian ribuan orang yang bergantung pada industri ini.
Tanggapan Internasional
Komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, mendesak India dan Pakistan untuk menahan diri dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Amerika Serikat berencana untuk terlibat secara diplomatik dengan kedua negara guna meredakan ketegangan.
Situasi di Kashmir tetap tegang, dengan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap stabilitas regional dan kesejahteraan warga sipil. Masyarakat internasional terus memantau perkembangan dan mendorong penyelesaian damai melalui dialog dan diplomasi.
Sumber: The Washington Post, npr.org, APNews, Reuters.com.